Senin, Maret 30

PG. SOEDHONO NGAWI

TEMPATKU CARI MAKAN UNTUK ANAK ISTRI. TUKANG KEBUN JABATANKU. TUKANG NANEM TEBU DAN SEGALA URUSAN TENTANG PERTEBUAN DIWILAYAHKU MERUPAAN TANGGUNG JAWABKU. BAIK TEBU MILIK PG MAUPUN TEBU PETANI. MULAI MEMBINA WILAYAH, MENCARI AREAL. NANAM TEBU SAMPAI PANEN MERUPAKAN TUGAS RUTINKU.

Minggu, Maret 22

ADAKAH PUPUK CAIR ITU

DAAM TEHNIK BUDIDAYA APA SAJA BAIK PADI TEBU DLL DI DAERAH KAB. NGAWI BANYAK DIJUMPAI PENGGUNAAN PUPUK CAIR. MEMANG ADA INDUSTRI PUPUK YANG MEASARKAN PUPUK BERBENTUK CAIR YANG DIJUAL PAKAI TRUCK TANGKI DISIMPAN DENGAN DITIMBUN DIDALAM KOLAM KOLAM. APAKAH KAUALITAS PUPUKNYA TERJAMIN?????

TEBU DI NGAWI

KEC PITU KEC. MANTINGAN DAN KARANGANYAR GUDANG TEBU RAKYAT.
SAYANG PEMAHAMAN PETANI TERHADAP TEHNIK BUDIDAYA YANG BAIK DENGAN KESADARAN KELESTARIAN ALAM MASIH KURANG. ARIENTASI JANGKA PENDEK TERHADAP HASIL MENGALAHKAN LOGIKA KESINAMBUNGAN KESUBURAN TANAH

MASA KULIAH DI UMY


Univ. Muhammadiyah Yagyakarta adalah kampusku dimana aku berkembang.7 anak jelek adalah gank anak anak fak pertanian UMY angkatan 92 yang wajahnya menakutkan he he..............
berawal dari kumpulan mahasiswa yang kesulitan idup dijogja dan sering numpang makan ditetangga khususnya ibunda tercinta IBU Marmi lahirlah ide ide segar dalam menggerakkan dinamika kampus.
kang Fadel selamat pake koteka kembali di meuroke,slamat berjuang di pulau harapan pulau seribu kekayaan.
kang zelhendri dari dukun pijet menuju dosen univ. Muh Muara bungo. perjuangan hidupmu inspirasi kita semua.
kang deden tukang filsafat percintaan yang ndak dapat pacar,idemu banyak mengalir ndak pernah habis
kang goho yang dari lahir sudah ditakdirkan menjadi dukun, dukun pelet dukun pijet ato dukun apa aja tapi ndak lulus jadi dukun bayi.
kang himen yang sok alim tapi tukang nglayap,jago nonton.
kang eko anak betawi anak kesayangan bu marmi he he

Senin, Maret 16

BERCOCOK TANAM TEBU YANG BAIK

Mengusahakan Tanam Tebu yang baik terdiri dari 2 hal =
1. Waktu Pengelolaan
2. Mutu Pengelolaan
1. Waktu Pengelolaan, yaitu :
a. Waktu Tanam harus Optimal :
- Periode VB ( tanggal 15 Mei s/d. 31 Mei )
- Periode VIA ( tanggal 1 Juni s/d. 15 Juni )
- Periode VIB ( tanggal 16 Juni s/d. 30 Juni )
- Periode VIIA ( tanggal 1 Juli s/d. 15 Juli )
- Periode VIIB ( tanggal 16 Juli s/d. 31 Juli )
b. Waktu Pembukaan Tanah harus Optimal
- Sehabis Panen Padi I X ( Panen Rendengan )

2. Mutu Pengelolaan, yaitu :
Dengan tersediannya Waktu Pengelolaan cukup, akan dicapai Mutu Pekerjaan yang baik sehingga akan dicapainya pula Produksi yang baik pula.

Gambar 1. SISTEM PEMBUKAAN TANAH
Ada 2 macam = MANUAL ( REYNOSO ) & MEKANISASI

Tujuan =
- Menghilangkan Keasaman Tanah
- Membuat Tanah Wangi / Masak
- Membuat Sistem Pengaliran Air ( Drainase ) yang sebaik-baiknya.
Ciri khas Sistem Reynoso adalah =
- Tanah yang diolah sebagian
- Dikerjakan banyak Tenaga Kerja
- Biasanya dilahan Sawah

URUTAN PERSIAPAN & PEMBUKAAN TANAH SISTEM REYNOSO
1. Persiapan Alat-alat
Sebelum Pekerjaan Pembukaan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu dipersiapkan alat-alatnya yaitu :
- Bambu, Acir, Lencek, Garbu dan Ember.
- Alat Siku Tradisional, berguna untuk Menentukan Arah Got Malang – Got Mujur & Juringan.

2. Menyiku
Maksud dan Tujuannya adalah, Menentukan Arah Got Malang searah dengan Kemiringan Tanah & Siku ( 90o ) dengan Got Mujur serta Juringan.

3. Pembuatan Got-got
Got-got yang perlu dibuat adalah sebagai berikut :
- Got Pembuangan = Harus dibuat terlebih dahulu, karena tujuannya agar air yang ada di dalam kebun bisa ditarik keluar sehingga mempercepat pengeringan.
Ukuran Lebar 80 cm, dalam sampai membuang.
- Got Pemasukan = Perlu dikerjakan juga, karena bertujuan agar air bisa lancar masuknya, sehingga lancer pula pembuatan Got-got & Juringannya.
- Got Keliling = Dibuat Got Keliling, mengelilingi Kebun Tebu.
Ukuran Lebar 70 cm – Dalam 60 cm.
- Got Mujur = Dibuat Melintang dengan Got Malang maupun Kemiringan Tanah.
Ukuran Lebar 60 cm – Dalam 50 cm
- Got Malang = Dibuat searah dengan Kemiringan Tanah dan Melintang dengan Got Mujur.
Ukuran Lebar 50 cm – Dalam 40 cm

PRINSIP PEMBUATAN GOT =
Dibuat atau dimulai dari Bidang yang TERENDAH ( bawah ), dengan tujuanLahan yang jenuh air dari Tanaman Padi langsung mengering.
Fungsi Got =
a. Menurunkan Permukaan Air Tanah & Membuang Air
b. Pemasukan Air
c. Pertukaran Udara di dalam Tanah, mengakibatkan akar tebu bisa bernafas sehingga bebas dapat menyerap unsure hara di dalam tanah.

4. Pembuatan Juringan
Setelah dibuat Got-got sesuai dengan standar ukuran, maka Pembuatan Juringan dilaksanakan dan tetap dimulai dari Bidang yang terendah.

Tujuan membuat JURINGAN :
Membuat “POT” didalam Tanah, agar akar tanaman tebu tumbuh dengan sempurna, sehingga diperoleh tanaman baik. Karena Tanamannya baik maka akan diperoleh juga Produksi yang baik.

Masa Pendayungan :
Setelah Pekerjaan JURING II selesai, maka dilakukan PENDAYUNGAN yaitu Mengeringkan Tanah dengan bantuan Sinar Matahari selama 3 – 4 minggu.
Tujuan Pendayungan :
Mengubah Tanah Asam akibat lama terendam air ( bekas Tanaman Padi ) yang bersifat racun, menjadi Tanah Tidak Asam ( Tanah jadi Wangi ) pH= 6,5 – 7
Unsur Hara dapat Lepas & diserap tanaman
Kondisi Tanah Aerob

Manfaat membuat Juringan sedalam 35 cm, adalah :
1. Akar Tebu mendapat tempat yang dalam dan telah wangi / masakyang akhirnya akan didapatkan Struktur Perakaran yang sempurna, sehingga tidak mudah kering & roboh.
2. Papan Tanam ( kasuran ) dapat disiapkan cukup tebal sehingga berguna bagi perakaran tebu yang baru tumbuh.
3. Diperoleh Tanah Masak / Wangi cukup banyak sebagai sumber hara yang diberikan secara bertahap pada pekerjaaan BUMBUN.

PERSIAPAN TANAM
Sebelum melaksanakan Pekerjaan Tanam, perlu mempersiapkan pekerjaan sebagai berikut ;
1. Bubut sebelum Tanam
Semua Gulma dibersihkan agar tidak mengganggu Tanaman Pokok
Tujuan = - Agar tidak merebut Pupuk Tambahan yang diberikan
- Agar tidak menjadi Sarang Hama & Penyakit
2. Turun Tanah
Setelah dilaksanakan Pekerjaan Bubut, dilanjutkan Pekerjaan Turun Tanah ( semua taen garbon )
Tujuan = - Mepersiapkan Media Tempat Tumbuh Akar Tunas
- Membuat lingkungan lembab, sehingga perkecambahan berlangsung normal
3. Potong Muka Guludan ( Bokongan )
Tujuan = - Untuk Persiapan Tempat Pembuangan Taen Got, pada waktu jeblos got.
BOKONGAN
- Untuk Jalan Umbal Bibit pada waktu tanam, juga bisa sebagai Jalan Kontrol
4. Ebor / Leb Kasuran / Gadangan
Tujuan = - Agar Tanah tidak keras, tetapi jadi lembek
- Agar tanah menjadi gembur ( nguntuk semut )
Pekerjaan ini dikerjakan sehari sebelum tanam

5. Kecroh Kasuran / Papan Tanam
Tujuan = - Papan Tanam menjadi gembur
- Memudahkan Akar Tunas menerobos secara leluasa
- Kelembaban terjaga, sehingga Perkecambahan berjalan normal.
- Papan Tanam Geneng tengah atau rata
Caranya : Dari tengah cemplongan, 2 orang tiap juring, macul maju

P E N A N A M A N
Bahan Tanam =
- Bibit Bagal
- Bibit Rayung
- Bibit Top Stek
- Bibit Dederan
Setelah Persiapan Tanam siap, selanjutnya mengerjakan =
1. Potong Bibit
Pekerjaan Potong Bibit ini meliputi :
- Seleksi Bibit
Bertujuan untuk mendapatkan Kerataan Tumbuh dan Proses Perkecambahan Tinggi. Sedang Seleksi Bibit ini agar tidak tercampur antara Bibit Pucuk, Bibit Tengah dan Bibit Bawah maka dibuatkan alat yang diberi naka “ KANDANG RASE “
K L E N T E K TEBU
Klentek adalah menghilangkan daun-daun kering yang tidak berguna.
Tujuannya =
- Mengurangi adanya Hama & Penyakit
- Mengurangi Tebu Roboh karena angin
- Memperbaiki peredaran udara dalam kebun
- Memudahkan Sinar Matahari masuk
- Mempertinggi Rendemen
- Mencegah keluarnya akar pada ruas sehingga mengganggu pertumbuhan
- Mencegah Kebakaran
- Memudahkan Pekerjaan Penebangan & Menaikan Rendemen.
Pelaksanaan Pekerjaan Klentek =
- Klentek I setelah Gulud 4 – 6 minggu
- Klentek II 4 – 6 minggu setelah Klentek I
- Klentek III 4 – 6 minggu setelah Klentek II
Perlu diingat =
- Klentek tetap ditata gang 1 leng

Rabu, Maret 4

TANAMAN TEBUU

TEBANG MUAT ANGKUT

Oleh : Ari Suprih Adi SÄ

PADA DASARNYA KEGIATAN TEBANG MUAT ANGKUT ADALAH KEGIATAN PANEN TEBU.

Atau kegiatan penyediaan bahan baku tebu layak giling pada pabrik gula sesuai kapasitas giling secara ajeg selama waktu tertentu.

Panen merupakan tahap akhir kegiatan budidaya tanaman. Untuk apa bisa menanam bila tidak bisa panen.

SEMUA KEGIATAN BUDIDAYA HARUS DIMULAI DARI PERENCANAAN AKHIR YANG DIHARAPKAN.

TUJUAN TMA : MEMASOK BAHAN BAKU TEBU TEPAT JUMLAH, WAKTU, MUTU DAN BIAYA.

JUMLAH : Sesuai kapasitas giling harian

Sesuai pola tebang

Sesuai RKAP

WAKTU : Harian dalam masim giling PG.

MUTU : Kemasakan OPTIMAL (FK 25 – 30%, KP dan KDT 90 –100 % ), Brix

Segar (tidak wayu/ maksimal 36 jam harus digiling)

Bersih dari unsur non gula (daduk, untreng, sogolan dll)

BIAYA : Berdasarkan UMR / UMP

RKAP -------------à RKO

Aturan (upah + Penalti + Premi2)

Kegiatan TMA menjadi sangat penting karena merupakan kegiatan akhir dari budidaya tebu. Perlu diingat dalam kegiatan bididaya tanaman, baik tebu maupun tanaman lain bahwa : Kehilangan 10% hasil panen tidak bisa digantikan dengan penambahan luas areal 10%.

Untuk itu kegiatan TMA merupakan tanggungjawab bersama seluruh jajaran tanaman. Untuk mensukseskan hal tersebut maka kegiatan TMA dimulai dari :

A. PERENCANAAN

Dalam menyusun perencanaan tebang muat angkut diperlukan data – data pendukung yang meliputi :

ü Gambar kebun

ü Peta lokasi

ü Daftar kebun

ü Taksasi maret

ü Analisa pendahuluan dll

1. Perencanaan pengadaan tenaga tebang

Pengadaan tenaga tebang :

v Mencari mandor tebang

v Mencari tenaga tebang

v Dilaksanakan 2-3 bulan sebelum giling

v Pembayaran kontrak oleh AKU bersama SKW, PTA Mandor sesuai SOP

Perhitungan kebutuhan jumlah tenaga tebang :

K

Jml Tenaga Teb = ---------------------------

O X P

Ket : K : Kapasitas giling Eclucif (TCD)

O : Kapasitas tebang per orang (ton / hari)

P : Estimasi persen yang hadir

Atau

TM

Jml Nomor per PTA = ---------------------------

HG X KT

Ket : TM : Taksasi maret / jml tebu per skw (kui)

HG : Lama hari giling (hari)

KT : Kapasitas angkut truk per rit (kui)

2. Perencanaan pengadaan alat angkut / armada tebang

Pengadaan armada angkut, SKW dan PTA :

v Mendaftar pemilik truck yang bersedia di kontrak

v Pernyataan Kesanggupan truck menjadi pengangkut

v Mengajukan uang muka kontrak truck sesuai kebutuhan.

Syarat pemilik angkutan yang dikontrak :

v Mempunyai kelengkapan surat surat kendaraan ( STNK, BPKB, SIM, KIR)

v Pernyataan Kesanggupan dikontrak

Perhitungan kebutuhan jumlah armada tebang :

K

Jml Armada Tebang (Truck) = ---------------------------

F X P

Ket : K : Kapasitas giling Eclucif (TCD)

O : FrekuensiAngkut per hari

KT : Kapasitas angkut truk per rit (kui)


3. Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung

Sebelum tebang semua sarana dan prasarana pendukung harus siap dan di persiapkan agar saat giling siap pakai. Biasanya petugas Tanaman / Railbaan, Instalasi, AKU dan Fabrikat sudah menyiapkan sarana pendukung mulai dari Timbangan, Railban tetap, Wessel, Loko, Lori, Jembatan darurat (raam las dan bordess) ,Tractor dll.

Sebagai petugas lapangan kita harus sudah menginvetarisasi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang dengan :

v Mengiventarisasi kebun yang memerlukan jembatan

v Mengiventarisasi jembatan / jalan tebang yang rusak.

v Mengiventarisasi kebun yang memerlukan sewa jalan

Semuanya harus beres sebelum tebang dan jangan sampai saat tebang timbul masalah seperti jalan dipathok warga karena sewa jalan belum terselesaikan.

4. Perencanaan kebutuhan Biaya

Perencanaan kebutuhan biaya dilakukan dengan menjabarkan angka RKAP dalam bentuk RKO dengan mempertimbangkan UMR / UMP daerah setempat. Perencanaan kebutuhan biaya dilakukan oleh Kepala Tanaman bersama Koordinator tebang angkut.

C. PELAKSANAAN

1. Pra tebang

Kegiatan pra tebang disini adalah kegiatan pengajuan daftar urut kebun yang akan ditebang untuk disetujui Kepala tanaman; Penentuan kebun yang akan ditebang berdasarkan atas Skor Tebang yang meliputi :

ü Masa tanam

ü Jenis tebu

ü Analisa pendahuluan (FK, KP, KDT)

ü Jarak kebun ke PG

ü Lokasi / kondisi medan kebun

ü Katagori (setelah tebang mau dikepras atau dibongkar)


JATAH TEBANG = (KAPASITAS GILING – SISA PAGI) + RENCANA SISA

2. Pelaksanaan tebang

Kegiatan tebang angkut tebu adalah membawa seluruh tebu layak giling yang ada di kebun dibawa ke pabrik dengan batas toleransi sisa dongkelan maksimal 20 kui/ha, sisa brondolan maksimal 10 kui / ha, kadar kotoran / trash maksimal 3%, bebas dari bukan tebu (daduk, pucuk dan sogolan).

Front bukaan kebun untuk ditebang sebaiknya jangan terlalu banyak agar memudahkan dalam pengawasan dan hindari membuat lasahan agar tebu yang tergiling selalu segar. Pencacahan tebu diatas truck juga harus diminimalkan agar tebu tidak terkontaminasi bakteri sehinga tebu cepat wayu/ busuk.

D. KONTROL DAN EVALUASI

Kontrol / Evalusi pelaksanaan tebang angkut dilaksanakan setiap saat mulai dari kebun samapi meja tebu. Evalusi dimaksudkan agar pasok tebu selalu terjaga mutunya (selalu MBS) dan kontinyu.

Evalusi pelaksanaan dilaksanakan setiap hari, 2 mingguan dan bulanan.

Evaluasi harian dilakukan pada saat rapat tebangan. Dalam rapat tebangan selain mengevaluasi hasil tebangan hari itu baik menyangkut mutu tebangan, biaya, dan jumlah tebu yang ditebang. Dalam rapat tebangan juga merencanakan tebangan esok hari selain membahas masalah dan kendala tebangan yang terjadi. Rapat tebangan merupakan koordinasi harian yang menentukan lancar dan tidaknya giling. Maka seyognyanya dalam rapat tebangan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk melaporkan permasalahan dan kendala yang ada agar solusi dapat segaera ditemukan.



Ä SKW 01, disampaikan dalam in house training bagian tanaman tahun 2009

Minggu, Maret 1

DIRIKU

aku idup, cari makan dari keluar keringat di PTPN.XI